Monday 31 December 2018

Membahas 2018:

"Mungkin di umur-umur segini, lagi masanya titik temu perjumpaan dan perpisahan kali ya?"
ujar seorang kawan ketika kami dalam sebuah perjalanan di dalam mobil,

sebetulnya kalo dipikir-pikir, perjumpaan dan perpisahan itu akan selalu ada bahkan dari kita kecil, tapi di sini lebih mulai merasa hal tersebut memang harus dilalui, dan dianggap berlalu tanpa perlu dibesar-besarkan konteksnya.

---

2018 akan berakhir beberapa hari lagi. Kalau dirangkum, di 2018 itu kayak apa ya.. mungkin lebih bisa disebut saat dimana semuanya dibiarkan berlalu, yang tentunya ada sisi positif dan negatifnya.

Untuk pertama kalinya melalui masa sebagai seorang karyawan tetap yang kemudian tidak berangsur lama dan beralih menjadi freelancer sampai sekarang. Masih inget rasanya bagaimana meneguhkan diri sendiri ketika ingin mencoba berbicara empat mata kepada atasan dan menghibur diri dengan "Tenang, abis ngomong ini malemnya lo rayain dengan nonton konser!"
Februari kemarin rasanya konser terpuas untuk band indonesia yang didatengin, ada Stars and Rabbit, Efek Rumah Kaca, Barasuara, dan tentu yang membuatnya sempurna diakhiri dengan diskopantera, diselingi curhat-curhat soal kerjaan sama Ashya..

..yang tentu berakhir dengan Ashya mempertanyakan jati dirinya "Masa gue minum ginian aja mabok ya? Apa karena gue anak Bekasi?" Sambil terluntang lantung menuruni tangga Kuningan City.

Di tahun ini juga semacam "diberi tahu" suka dukanya menjadi freelance. Enaknya ada? tapi gaenaknya juga ada. Ya namanya juga idup.

Di masa-masa itu inget juga pernah tercetus sepulang kantor merasa "harus" pergi ke Grand Lucky cuma karena lagi penat sama kerjaan yang padahal ga numpuk juga (kayaknya lebih ke overthinking mikirin pilihan hidup), dan tau-tau Jonas datang menghampiri.

Di tahun ini juga harus menjalin LDR dengan Jonas, kesayangan kita semua, untuk menempuh (atau yang Jonas sebut: cari cuan lebih gede) karir di Aussie, dan juga di Bulan Desember ini Fenny, teman seperjuangan kuliah dan organisasi.


cokiber

perjamuan terakhir bersama Fenny sebelum menjadi petani Berry.

Melalui masa kehilangan sebuah relasi yang entah di masa depan akan tetap seperti ini atau bisa diperbaiki,
yang meskipun kehilangan sebuah jalinan, untungnya ada jalinan yang ternyata bisa diperbaiki di tahun ini,
definisi "people come and go" perlahan-lahan mulai terasa,
Menyaksikan teman-teman sinema mulai berkarir di jalurnya masing-masing, tetapi menyenangkannya masih menyempatkan waktu untuk bersua dan terkadang bisa bekerja bersama.
Mulai bermain twitter lagi setelah vakum di masa perkuliahan,
Menggemari serial Killing Eve yang tak bosan ditonton berulang-ulang

Di 2018 juga menyadari mulai lebih bisa menerima dan merayakan kedukaan, yang dulunya biasanya denial, tapi di 2018 juga mulai merasa takut kalo sedang mengalami hal-hal yang menyenangkan, dan keinginan untuk "mengancam diri" lebih kerasa kuat banget di tahun ini.Di tahun ini mengikuti kegiatan volunteer dalam jangka waktu yang lama, yaitu foto dan videografer di Yayasan Pita Kuning dan Sehatmental.id, kedua organisasi banyak memberikan pengalaman dan pembelajaran terutama soal komitmen.


Teruntuk Lintang, terima kasih banyak untuk kehangatanmu dan keluargamu terhadap orang baru seperti saya, istirahat yang tenang di sana, ya..

Di tahun ini juga untuk pertama kalinya merasakan syuting di luar kota untuk kerja, setelah sebelumnya untuk tugas dokumenter.


Suasana syuting terfavorit dengan anak tangga terbanyak. 

Pak Suharyo yang paling fit kayaknya di antara kita semua ini hahaha.

Dalam tahun ini juga banyak menonton soal musik di bioskop, seperti Muse, Coldplay, Bohemian Rhapsody, dan A Star is Born.

Bersyukur juga tahun ini opa dan oma bisa merayakan ulang tahunnya,
                                          

dan untuk kedua kalinya, kami berkumpul lagi, kali ini di kantor Nocturnal Projects yang dirintis oleh teman sendiri. Sungguh malam yang menyenangkan dan sederhana. Meskipun ada anggota yang berkurang, tapi ada juga yang bertambah dan kehangatannya masih sama, heartwarming banget pokoknya, sampe mendadak terharu sendiri pas lagi milahin kabel lampu Natal yang kusut :')


kali ini menjadi secret santa untuk Ervan, partner karaokeku.

Dan gembira juga karena Santa semacam menjelma menjadi teman-teman di sekitar haha, udah agak lama rasanya secara random dapet kado Natal :)



baru tau tolak angin ada bentuk rollernya.
Terimakasi Jessy, Vania, Toke, Diera, kadonya lucu-lucu sekalii.

dan sempat sepakat sama Finna, bahwa kita mengalami malam minggu terbaik sewaktu nonton konser DIIV di Bandung bersama Yudit, nggak tau kenapa, padahal cuma naik kereta-makan siang-ngopi bersama-(bolak-balik) gantian boker-nunggu konser sambil ngobrol-nonton konser (di sini baru tau kalo Rock n Roll Mafia itu bagus) diakhiri dengan makan pizza dan bir sambil sesekali berjoget karena playlistnya 90an banget-lalu baru tidur subuh karena mainan lampu di bobobox-kemudian bisa bangun pagi untuk ke gereja.

konser Diiv yang tak disangka-sangka dateng ke Bandung.

Ngomong-ngomong soal Bandung, baru inget kalo di tahun ini untuk pertama kalinya merencanakan dan menjalani solo trip sendirian. Meskipun baru ke Bandung, cuma dua malem, pulang harus dicepetin karena ternyata ada meeting, rasanya sangat menyenangkan dan reflektif sekali.





Oh iya, di tahun ini juga tepat sejak 2013 lalu menulis surat untuk diri sendiri, terharu rasanya, meskipun ada beberapa yang belum bisa dicapai, tetapi masih lekat di ingatan bagaimana keinginan untuk membiayai kebutuhan sendiri dan menabung sangat diidam-idamkan dari dulu, meskipun sampai sekarang masih sangat amat diusahakan dengan ngos-ngosan dan banyak putus asanya, tetapi itu sudah bisa tercapai di tahun ini, semoga versi 2013ku "agak" bangga ya, haha.

Bravo untuk karaoke yang dilalui bersama teman-teman (yang sudah tak terhitung lagi jumlahnya), untuk segala perbincangan yang kita sebut dengan "backyard session", untuk pengalaman syuting yang pahit maupun yang manis, invoice yang terkadang tak kunjung cair, untuk momen menonton Lady Bird yang tak akan terlupakan di bioskop, untuk beberapa jalinan pertemanan yang mulai pudar, konser Rhoma Irama di Synchronize yang coba didatangi meskipun sedang sendirian dan konser-konser lainnya, untuk segala isi hati yang dicurahkan menjelang akhir tahun dan ternyata sangat melegakan dan..syahdu (?), untuk sebuah pencapaian karir yang tidak pernah disangka akan bisa dicapai di tahun ini meskipun melalui banyak resiko, untuk segala hal-hal random yang tidak sengaja menghampiri, untuk relasi yang datang dan pergi.


menyambut Nevina kembali setelah dari negeri oppa.



Sebetulnya, tidak berharap ini jadi resolusi, tapi lebih ke keadaan yang mengharuskan seperti demikian, cuma kok kayanya harus jadi resolusi hahaha. Mengenai ingin mencoba tinggal sendiri meskipun mungkin lokasinya akan tetap dekat dengan rumah, tidak sejauh dulu waktu SMA. Semoga meskipun perlahan, kelak bisa terlaksana.

Selalu berulang-ulang mengucap dalam hati: "tidak bisa memaksa 2019 akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, tetapi semoga sudah menjadi versi yang lebih dewasa untuk menghadapinya"

Mari sini, 2019. Silahkan masuk. Atau saya yang bertamu harusnya?


dari 23 teruntuk si 18

Hai 18,

Ini saya, si 23.
Maaf ya sebelumnya, dibalas pake Bahasa Indonesia, padahal dulu berani aja nulis pake Bahasa Inggris.

Surat kepada saya yang sekarang baru saja saya baca ulang kembali, diiringi lagu "Time" oleh Hans Zimmer dari soundtrack Inception, yang saya anggap cocok menemani situasi seperti ini.

Di jenjang waktu kita, masa kuliah dimulai dan diakhiri, bisa juga diselesaikan ternyata, banyak mengenal orang tidak terduga, bisa merasakan organisasi, bisa merasakan magang di dua tempat, bisa merajakan kerja di satu tempat, dan kerja di satu tempat, ke tempat lainnya, alias freelance.

Di usia yang sekarang ini juga sudah mulai untuk enjoy dalam menjalani beberapa momen sendirian, pergi ke konser, nonton film, makan, bahkan liburan.

Di jenjang waktu kita, ada beberapa sosok yang pernah menghampiri dan hampir mengisi, namun sepertinya dua-duanya memutuskan untuk beranjak pergi. Ehe,

Yaa namanya juga idup, iya ngga? iyain aja udah.

Tapi di saat itu juga, mengalami momen perbincangan empat mata yang menyenangkan, melegakan, dan sederhana, lebih suka momen seperti itu dibandingkan perbincangan yang ramai.

Oya, mengenai apakah masih mendengarkan coldplay, aqualung, of monsters and men, dan one republic, jawabannya: tentu! banget malah, kadang masih ada ingatan gimana lagu itu didengarkan waktu lagi mengiringi masa-masa di usia kita waktu masih SMA, menyenangkan ya :) dan bersyukur karena diperkenalkan sama teman yang memperkenalkan musik yang enak-enak juga.

Karena membaca surat itu, jadi merasa bersyukur karena keadaan sudah jauh lebih baik di sekarang, belum merasa berada di tahap yang diharapkan, tetapi sudah memiliki peningkatan,

Maaf ya kalau ternyata memang ada beberapa ekspektasi yang belum terwujud, terima kasih sudah menyelipkan beberapa pesan yang masih bisa diterapkan sampai sekarang.

Sincerely,
Your 23 years old version
Serpong, Tangerang 31 Agustus 2018.