Saturday 10 March 2018


Entah kenapa tiba-tiba merasa perlu untuk menulis ini supaya bisa merasa lebih lega, sedikit.

Waktu itu, setahun yang lalu, di dalam krl saat akan berangkat magang, ditampilkan soal informasi mengenai kanker payudara di layer macroad, saya melihatnya sejenak, setelah itu memalingkan wajah.

Tanpa bisa dikontrol, air mata tahu-tahu berlinang. Saya buru-buru menutupinya sebisanya.

--- 

Sosoknya biasa saya panggil “O’ok”, kakak dari papa saya. Di antara keluarga papa, bisa dibilang saya paling dekat dengan O’ok. Dari kecil sampai SMP, saya sering main ke rumahnya di daerah Puri. Yang saya ingat, O’ok baik sekali, suka menawarkan apa saja, menceritakan apa saja, sering menjahili saya, nada bicaranya sangat khas, kehangatannya masih terasa sampai sekarang.

Beberapa tahun setelahnya, setelah lama tidak berhubungan dengan papa saya yang artinya juga dengan keluarga papa saya. Saya mendapat kabar O’ok didiagnosa terkena kanker payudara.

Saya samar-samar ingat perubahan fisiknya, menjadi kurus, lemas, tetapi tetap berusaha tegar dan selalu tersenyum, tidak ada yang berubah.

Saat lebaran di tahun itu, lewat telepon, O’ok meminta kami untuk datang ke rumahnya, yang masih saya ingat dan saya sesali sampai sekarang: Kami tidak pernah lagi ke sana.

Sampai suatu ketika SMA, saat mau tidur di asrama, di malam hari papa saya mengirimkan sms “O’ok sudah nggak ada, dek”

Itulah untuk pertama kalinya, saya benar-benar, merasa sebegitu kehilangannya.

Pusing, bingung, rasanya ingin pulang ke rumah, mengantar kepergiannya. Membayangkan bahwa saya tidak akan pernah lagi melihat sosoknya, itu benar-benar membuat saya ketakutan akan kehilangan dan menyesal, sampai sekarang.

Di kasur saya, saya langsung menangis sesenggukan di kamar yang berisi 4 orang  itu, teman-teman sekamar saya di asrama pada saat itu tidak ada yang enak hati untuk menanyakannya, tetapi kalau tidak salah ingat, keesokan harinya saya mendapat sms dari teman sekamar yang isinya menghibur saya. Saya ingat, masih dengan mata bengkak, saya naik sepeda untuk pergi ke sekolah bersama teman saya, teman saya menanyakan kenapa dan saya enggan untuk menjawabnya.

Pada akhirnya, saya disarankan untuk tidak pulang untuk mengantar kepergiannya, tetap melanjutkan sekolah seperti biasa. 

Butuh waktu yang cukup lama untuk bisa pulih, mendengarkan lagu "The Day You Slipped Away" dan "Your Guardian Angel" ketika lagi rindu-rindunya. 

-----
Akhir-akhir ini, hal itu terulang lagi. Di dalam kereta, ketika sedang melihat tweet seseorang yang sedang berjuang melawan kanker ovariumnya, tetiba kembali teringat akan penderitaan O’ok dan saya menjadi kembali sangat sedih.


O’ok, Caroline rindu sekali. Boleh berkunjung ke mimpi saya malam ini? Atau besok-besoknya nanti?