Iya, mungkin saya belum bisa move on dari kesedihan nggak bisa nonton konser Coldplay secara live, bukan move on dari nonton konsernya loh bahkan, makanya ini level kesedihannya lebih dalam lagi :(
Lagu sebegitu berpengaruhnya gak sih bagi kalian untuk mengingat momen tertentu? kalau saya sih, banget. Bahkan merasakan kembali apa yang saya rasakan ketika mendengarkan lagu itu di momen-momen yang memberi kesan tersendiri.
Lagu sebegitu berpengaruhnya gak sih bagi kalian untuk mengingat momen tertentu? kalau saya sih, banget. Bahkan merasakan kembali apa yang saya rasakan ketika mendengarkan lagu itu di momen-momen yang memberi kesan tersendiri.
Nah, saya mau bercerita mengenai Coldplay dari perspektif saya.
Coldplay adalah pendamping hidup saya dalam keseharian, dimulai dari SMA, pas di masa lagi benar-benar terpuruk, atau benar-benar senang, atau biasa-biasa saja. Jadi dihitung-hitung, sekitar 7 tahun mungkin?
Mendengarkan “Fix You” ketika lagi mengejar ranking di SMA dan persiapan Ujian Nasional.
Mendengarkan “Low” ketika lagi jalan dari rumah menuju jalan raya untuk naik angkot ke kampus demi tahap seleksi BEM dan mau latihan Trace.
Mendengarkan “Amsterdam” ketika lagi galaunya sama kisah percintaan anak kuliahan yang beda agama padahal lagunya juga nggak nyambung sama topiknya.
Mendengarkan “High Speed” ketika sedang menginap di rumah oma opa saya sembari mengerjakan digital painting.
Mendengarkan “Swallowed in The Sea” ketika lagi menginap di rumah kontrakan Veli di Jogja sebelum kami semua berpisah di tempat studi kami kuliah masing-masing.
Mendengarkan “Sky Full of Stars” sebagai soundtrack yang digunakan untuk Awarding Night Miss UMN.
Mendengarkan “Always in My Head” sewaktu beberes ruang bem di bulan Desember, sedang mendung dan menjelang Natal.
Mendengarkan “Something Just Like This” di radio mobil kantor magang sehabis meeting.
Mendengarkan “Amazing Day” dan “A Message” ketika hari sedang terasa baik.
Mendengarkan “Yellow” ketika sedang mandi sampai selesai mandi, dalam lingkungan yang tidak mengenakkan namun harus dijalani, dalam kesendirian, di sebuah tempat penginapan di Gombong sewaktu SMA bersama ayah dan keluarganya.
Mendengarkan “A Rush of Blood to The Head” ketika lagi piket beberes ruang BEM di pagi hari.
Mendengarkan “Fun” sewaktu mengenang kebersamaan saya dengan orang lain yang sekarang situasinya sudah sangat berubah.
Menyempatkan mendengarkan “The Scientist” di laptop kecil berwarna hijau di kelas sewaktu siang hari pas SMA, kayaknya habis pelajaran olahraga.
Mendengarkan “Brothers and Sisters” saat begadang subuh di Mcd Gading Serpong untuk mengerjakan Bab I-II skripsi.
Membayangkan ingin berdansa bersama seseorang dalam “We Never Change”.
Ketika hujan dalam perjalanan dari sekolah mau ke asrama dan tiba-tiba ingin sekali mendengarkan “Charlie Brown” di kamar asrama, sambil tiduran di kasur dan buka pintu asrama supaya tetesan hujan tetep kelihatan.
Mendengarkan “Christmas Light” meskipun bukan di saat-saat menjelang Natal, dan menyanyikan ini di karaoke bersama Finna dan Fariz.
Membayangkan lagu “Such a Rush” di dalam himpitan KRL.
Menyanyikan “Shiver” sepenuh hati di karaoke bersama Yudit dan Finna.
dan “White Shadows”, “Don’t Panic”, “Square One”, “Easy to Please”, “Twisted Logic” serta “Spies” ketika sedang skeptis-skeptisnya sama hidup, juga “Cemetries of London” dan “Death and all His Friends” ketika sedang ingin berpikir dengan perspektif yang berbeda.
Karena itu, saya pribadi memang lebih amat,sangat, menggemari, lagu-lagu Coldplay yang dulu, karena lirik-liriknya itu memang sangat mewakili keresahan hati saya, sesuatu yang ingin saya ungkapkan tapi saya tidak tahu rangkaian bahasanya, yang dengan mudahnya mereka terjemahkan dan saya sependapat dengannya, Atau bahkan tidak dengan liriknya, tapi dengan segala instrumen pendukungnya.
You’re in control, is there anywhere you wanna go? - Square One
So, I wanna live in a wooden house,
Where making more friends would be easy - We Never Change
Where making more friends would be easy - We Never Change
I awake to find no peace of mind
I said, “How do you live as a fugitive
Down here where I cannot see so clear?”
I said, “What do I know
Show me the right way to go” - Spies
I said, “How do you live as a fugitive
Down here where I cannot see so clear?”
I said, “What do I know
Show me the right way to go” - Spies
dan beberapa penggalan lirik Coldplay tercantum di lagunya yang lain, seperti:
But if you never try you’ll never know - Fix You
How can you know when you don’t even try - What If
If you never try, then you’ll never know - Speed of Sound
Eh terus hampir nangis dong nulis ini, huf pms pms, eh tapi kan baru aja selesai..
No comments:
Post a Comment